(Helow namet-namet di manapun berada,- entah di tengah kota, samping kota, pelosok desa, di pinggir asbak, tepi pantai, baik di dalam, dan luar negri,....semoga sehat & happy. Sepi sih grup....iseng yooo....sambil ngupi & ngorek kuping,...ishhh,...jangan ngupil atuh...)
-------ooo-------
Beberapa waktu lalu gue liat di fb, video mahasiswi asal Medan yang kuliah di Unsrat, cerita tentang bagaimana susahnya dia beradaptasi sama bahasa Melayu Manado.
“Sampe dosen yang mengajar di kelas juga tidak menggunakan bahasa Indonesia, tapi pake bahasa Manado...” Begitu cupikan dari videonya.
Setelah beberapa lama kuliah, dan fasih berbahasa Manado, si mahasiswi bilang kalo bahasa Manado itu asyik. Yah, what ever she said-lah.
Tapi bukan itu yang pengen gue cerita. Ini tentang salah satu bahasa melayu Manado. Arti ‘makang puji’.
Dalam artian sederhana ‘Makang’ itu kan artinya makan: Sebuah tindakan memasukan sesuatu ke dalam mulut, dikunyah, lalu di telan. Kurang lebih begitu stow kang....
Sedangkan Puji,...yah pernyataan memuji. Artinya rasa pengakuan, dan penghargaan yang tulus akan kebaikan atau keunggulan sesuatu (gue lihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Silahkan jo artikan sendiri kata ‘Makang Puji’ Rancu stow kang. Sama rancunya dg film Spongebob Squarepant....wkwkwk. Bisa-bisanya si sutradara, ato penulis skenario melegitimasi kalo Kepiting (Mr. Crab) itu mata duitan....setali 3 uang sama Gober bebek, yg doyan berenang di tumpukan duit....
Padahal setau gue, satu-satunya hewan yang mata duitan adalah Beruang. Beruang Bercula Satu.
Mungkin padanan kata yang bisa mengartikan kata makang puji adalah sok belagu, atau over acting.
-------ooo-------
Perilaku makang puji biasanya di lakonin kalo yang bersangkutan punya ‘sedikit skill’ akan ke-makang puji tersebut, ato melakonin sesuatu yang dianggap over.
Misalnya gue baru 1 bulan belajar trik sulap, trus ke orang-orang di sekitar gue bilang
“Gue bisa kase ilang gedung FPIK Unsrat dari pandangan mata”
Di moment itu gue rasa bakal banyak orang yg nge-cap gue sebagai makang puji, alay, atau latabu. Ato malah, ada yang pengen muntah. Hehehe,..
Btw, kalo pernyataan yang sama di ucapin David Cooperfield,- sang master magician yang udah terbukti bikin patung Liberty ilang dari pandangan mata, pastinya hal tersebut sah-sah aja.
Ato misalnya ketika si-Kenny G, sang saxophonist kelas wahid lagi konser, terus gue nyeletuk
“Ah 11, 12 sama gue ” Padahal satu-satunya alat musik yang gue bisa cuma seruling yang di ajarin guru kesenian SMP. Itupun cuma lagu Ibu Kartini yg gue bisa. Eheheh...
-------ooo-------
Di umur gue yang udah 53 th, gak jarang gue liat action-action anak muda yang dalam sudut pandang gue masuk kategori ‘makang puji’
Syukurnya, gue ngga langsung mencela, atau menghakimi action mereka. Bukan apa-apa sich, coz seperti itulah gue di masa muda dulu. Apalagi kalo pas ada sekumpulan mahluk manis, yg lagi ngemut kayu manis, berwajah melankolis tapi sinis. Ah, ironis. Kiskiskiskisssss.
Sekarang,..?? Masih ada sih sisa-sisanya dikit. Eheheh...
salah satu contoh ke-makang pujian...kekek |
Ngemeng soal makang puji, terlepas dari yang liat doyan ato ngga doyan, kan sebenarnya itu hak pelaku. Sejauh yang bersangkutan engga ngerugiin orang lain.
Sama halnya kalo misalnya gue joget dangdut waktu konser musik Metalica. Ngga nyambung emang. Tapi persoalan yang liat ngerasa sebel, and mencap gue makang puji, kan bukan salah gue. Lah wong gue gak bisa bedain dangdut sama Metallica,....bwahaha
Selain itu, semakang puji apapun seseorang, toh yang bersangkutan ngga bisa di dakwa oleh Hukum perdata, atau pindana. Hehehe,...mana ada pengadilan yang njatuhin hukuman ke seseorang karena melanggar pasal 007 tentang makang puji.
Tapi kalo dampak dari makang puji itu sendiri ya banyak. Misalnya, karena makang puji waktu nyetir motor, terus nabrak emak-emak yang lagi nonton Mayor Tedy yang guanteng and cool joget gemoy. Itu baru problem Wkwkwk...
Btw, Kolonel Sunaryo juga guanteng loh. Baspir-spir pula. Rendah hati, dan tidak sombong. 86 Komandan....!!!
-------ooo-------
Kabar baiknya, ternyata walaupun tindakan makang puji kerap di nilai negatif, ternyata beberapa psikolog justru berpendapat bahwa perilaku tersebut adalah sebuah metode therapy jiwa yang out of the box. Sebuah ekpresi jiwa yang terkungkung krn problematika hidup.
-------ooo-------
Trus, kiapa dang kita tulis & share ke grup....? Tadi dang kita tulis: for iseng sambil ngopi, and ngorek kuping.....Btw, tau ngga,..Sekarang udah ada korek kuping yang pake kamera loh. Sapa tau ada anting emas 23 karat 3 gram yg nyungsep di kuping,...wkwkwk
Adios amigo......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar